Dimana Letak Kebaikan Seseorang
Siapa yang tidak tahu Tom and Jerry. Seekor tikus yang setiap harinya
berkejar-kejaran dengan kucing berwarna biru itu. Entah dari mana
awalnya seekor tikus bisa menjadi musuh seekor kucing. Dan ketika saya
mengulas pelajaran SMP dulu, saya menemukan sebuah rantai makanan yang
pernah saya tulis dalam sebuah buku PR. Dan saya menemukan sebuah
bahasan tentang bagaimana hewan bertahan hidup. Apa itu salah satu cara
seekor kucing untuk bisa mempertahankan hidupnya?
Ini kisah nyata, ketika saya masih berusia remaja, semua orang yang
saya temui adalah orang baik bagi saya. Saya anggap seseorang jahat
ketika orang itu menakut-nakuti saya dengan sebuah pertunjukan topeng
monyet.
Dan saat ini, saya tahu bahwa bukan orang itu yang jahat karena
selalu membuat saya takut. Namun orang lain lah yang jahat. Bagaimana
bisa seekor monyet ia jadikan sebagai ladang mencari nafkah ? Saya
kasihan pada monyet itu. Yang saya pelajari ketika SD, guru selalu
bilang bahwa kita harus menjaga lingkungan disekitar kita dan menyayangi
yang ada disekeliling kita, tidak terkecuali binatang.
Saya pernah mendatangi rumah seorang teman tanpa memberitahunya dulu,
karena saya pikir, saya kebetulan lewat. Teman saya sudah berkeluarga
dan dikaruniai seorang anak perempuan yang belum genap berusia 1 tahun.
Saya berpikir semua baik-baik saja sampai akhirnya teman saya bercerita,
bahwa pernikahan yang baru ia jalani selama 2 tahun itu sepertinya akan
segera berakhir.
Saya tidak percaya, hingga akhirnya ia melanjutkan ceritanya. “Kami
berdua, memiliki karir dan pekerjaan yang berbeda. Saya kembali bekerja
sejak anak pertama saya lahir. Jujur, penghasilan suami tidak seberapa.
Dan kini, usaha yang telah ia rintis terpaksa harus gulung tikar karena
ketatnya persaingan. Ketika saya mencurahkan isi hati saya, ia hanya
memberikan bentakan agar saya diam saja.”
Tak beberapa saat kemudian, suami teman saya pun pulang. Dan tanpa
menyapa, ia pun langsung masuk ke kamarnya. “Kami dulu tidak begini, dan
tidak pernah menyangka akan seperti ini,” ungkapnya.
Dan dalam perjalanan pulang, saya berpikir. Seseorang berubah ketika
keadaannya pun berubah. Saya mengenal baik bagaimana keduanya. Bagaimana
bisa seseorang yang saya segani dulu, tiba-tiba berubah dan bahkan
seolah-olah tidak mengenali saya.
Orang jahat sekalipun, pada dasarnya mereka tidaklah jahat. Mereka
menjadi jahat ketika ia merasa terdesak oleh sesuatu dan lingkungan
disekitarnya. Hingga pada akhirnya, ia cenderung berbuat penipuan,
pencurian, pembunuhan, dan lain sebagainya.
Kembali kepada tikus dan kucing. Sebenarnya seekor kucing bisa tetap
bertahan hidup tanpa harus memakan seekor tikus saja. Dalam hal ini,
ketika seseorang merasa gagal sekali, masih ada peluang beribu-ribu
kali. Ketika A hilang, masih ada B-Z dibelakangnya.
Dan ketika seseorang melakukan tindak kejahatan, apa itu memang cara penyelesaian yang tepat ?
Semangat, dan sayangilah selalu orang-orang yang ada disekitar anda.
Sumber : gemintang.com