Tanamkan Benih Melalui Tanganmu, Sekalipun Engkau Takkan Mengecap Hasilnya
Ada satu amanat yang Rasulullah Muhammad sampaikan kepada kita ,
dimanapun kita, dan apapun jabatan yang kita pegang, Rasulullah berkata ,
“Bila tiba saatnya kiamat, sedangkan pada tangan seorang di antaramu
ada sebuah anak batang kurma, lalu dia masih sempat menanamnya sebelum
kiamat terjadi, maka hendaklah dia tanam anak batang kurma itu. Untuk
itu ia mendapat pahala”. (Shahih Jami no 1424)
Jangan terganggu oleh was was yang berkata,”apa gunanya kita menanam
bibit ini, toh juga tidak akan berhasil, toh tidak akan berubah, toh
kita tidak akan melihat buahnya”. Jangan turuti pikiran yang demikian,
jangan was was, walaupun rasanya harapan itu tipis akan berhasil atau
menurut taksiran tak terjangkau oleh umur kita untuk melihat hasilnya.
Menentukan hasil bukan wewenang kita, wewenang kita hanyalah melaksanakan tugas.
Ini titik tolak hidup dari Rasulullah SAW yang dipesankan kepada kita
sebagai umatnya. Berpeganglah kamu pada titik tolak hidup ini. Jangan
berbuat kebaikan dengan perhitungan lantaran kita hendak melihat hasil,
sebab menghasilkan itu di luar kemampuan kita sebagai manusia. Yang ada
kemampuan kita adalah melakukan tugas.
Kalau seseorang mempunyai titik tolak dalam beramal sedemikian itu,
maka dia tidak akan sangat terganggu oleh bermacam macam was was.
Itu tidak berarti seseorang tidak boleh memperhitungkan, semuanya
boleh kita menghitungnya. Yang diperhitungkan itu hal hal yang terkait
resikonya, yang kita perhitungkan bagaimana caranya sebaik baiknya agar
hasil itu sebaik mungkin. Perlu juga diperhitungkan bagaimana cara cara
yang efektif, dengan tenaga yang efektif. Akan tetapi semua perhitungan
itu tidak berarti bahwa kita hanya mau melangkah kalau kita sudah yakin
bahwa itu akan berhasil, dan kita juga ingin melihat hasilnya sewaktu
masih hidup. Jangan begitu !
Tanamkan juga benih melalui tanganmu, sekalipun engkau takkan mengecap hasilnya. Begitu pesan rasulullah SAW.